Ekbis  

Tak Hanya Batik, Pekalongan Kembangkan Sektor Pariwisata & Kuliner

Walikota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid (Liem)
Bagikan:

Wartasentral.com, Kota Pekalongan – Selain dikenal sebagai Kota Batik, Kota Pekalongan kini tengah berupaya memaksimalkan berbagai potensi daerah lainnya, guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat ke depan

Walikota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid mengungkapkan, meskipun batik menjadi identitas kuat Kota Pekalongan, diversifikasi potensi daerah sangat penting untuk menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Menurut Mas Aaf, sapaan akrab Walikota Pekalongan tersebut, batik tetap menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat setempat, tetapi Kota Pekalongan memiliki potensi lain yang tak kalah besar.

“Sektor pariwisata, perikanan, dan kuliner lokal hingga Handicraft dan UMKM, memiliki peluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut,” jelasnya, Selasa (3/12/2024).

Batik di Kota Pekalongan, unggah Aaf, masih menjadi sektor andalan dalam mendukung peningkatan perekonomian masyarakat.

“Tapi ke depan, kita harus mengandalkan potensi-potensi yang ada. Selain batik, juga harus dimaksimalkan,” ungkapnya.

Sektor lainnya seperti sektor perikanan, dimana saat ini pembangunan pelabuhan Onshore tengah digarap, dengan harapan bisa mengangkat ekonomi masyarakat Kota Pekalongan, dengan dibukanya banyak lowongan pekerjaan disana.

Selain itu, kata Mas Aaf, Kota Pekalongan juga tengah berupaya agar long storage bisa ditambah, potensi sektor craft, kuliner, dan wisata religi terus didorong.

Sehingga, harapannya ke depan tidak hanya mengandalkan sektor batik. Pasalnya, sektor batik maupun sektor tekstil, masih mengalami cobaan yang luar biasa, dimana banyak pabrik yang mengalami kebangkrutan

Ke depan, sebutnya, tantangan sektor batik sangatlah berat, walaupun di Kota Pekalongan tetap dipertahankan.

Alhamdulillah, tukasnya, banyak pelaku batik Kota Pekalongan yang telah melakukan ekspor, tinggal dimaksimalkan kembali.

“Bahkan, kami sudah komunikasi dengan jajaran Kemenlu dan UNESCO Creative Cities Network (UCCN) atau Jaringan Kota Kreatif UNESCO, siap support jika nantinya mereka akan melakukan pameran di luar negeri,” ulasnya.

Untuk mewujudkan berbagai program itu, Mas Aaf menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.

Dengan beragam potensi yang terus digali, Kota Pekalongan diharapkan mampu menjadi kota yang tidak hanya dikenal karena batiknya, tetapi juga sebagai kota yang maju dengan kekayaan sumber daya lainnya.

“Kami terus mendorong kolaborasi semua pihak, termasuk mengundang investor untuk mendukung berbagai program strategis yang sudah dirancang,” utasnya. (Liem)

Tinggalkan Balasan