Wartasentral.com, Depok – Saat Pilkada periode lalu, tidak terlalu banyak kekhawatiran yang di perlihatkan oleh Kiai Mohammad Idris dan para pendukungnya, sehingga kontestasi Pilkada berjalan biasa saja.
Pasalnya, sudah dapat di prediksi hasilnya, meskipun saat itu banyak partai yang mendukung Paslon 01 yaitu Pradi-Afifah.
Elektabilitas Kiai Mohammad Idris sebagai petahana yang berhadapan dengan rivalnya yang juga petahana, yaitu Pradi Supriatna yang notabene juga sebagai wakilnya, terbaca memang tidak seimbang.
Kiai Mohammad Idris masih mendapat banyak dukungan dari para ulama, Kiai dan tokoh masyarakat.
Bahkan para ASN saat itu pastinya, juga lebih membela Kiai Mohammad Idris ketimbang Pradi Supriatna, di tambah jumlah golput yang mencapai diatas 40 %, membuat pasangan Idris-Imam lebih mudah melenggang dalam memenangkan kontestasi pilkada kala itu.
Hal tersebut, diungkapkan Ketua Asosiasi UMKM Kota Depok Rudi Murodi, didampingi Ketua Baress Kota Depok H. Acep Azhari, Rabu (30/10/2024).
Ia mengemukakan, pada Pilkada 2024 sekarang ini, rupanya para pendukung Kiai Idris baik dari kalangan Ulama, Kiai, dan Tokoh Masyarakat, lebih banyak memberikan dukungan kepada Supian Suri.
“Ini bisa kita lihat, dari begitu banyak para ulama Kota Depok, yang menyatakan dukungannya secara terbuka kepada Supian Suri, begitu juga para tokoh masyarakat,” kata Rudi.
Ia mengatakan, sosok Imam Budi Hartono sendiri sepertinya bukan sosok yang diharapkan para ulama, kiai dan juga tokoh masyarakat, untuk duduk menggantikan Kiai Idris sebagai Walikota.
“Para ulama, Kiai dan Tokoh Masyarakat Kota Depok, sepertinya lebih banyak yang berharap kepada Supian Suri sebagai figur, yang dapat menggantikan Kiai Idris,” ujarnya.
Supian Suri yang semenjak dua periode telah mendampingi Kiai Idris, ulasnya, pastinya sudah sangat faham dengan tata cara membangun pemerintahan di Kota Depok.
Meskipun saat ini mereka berbeda pandangan, tapi kontribusi yang telah di berikan dari Supian ke Kiai Idris maupun dari Kiai Idris kepada Supian, pastinya kedua sosok tersebut sudah saling tahu dan saling memahami.
“Terhadap para ASN, sosok Supian Suri pastinya lebih memilki kesamaan karakter, dibanding sosok Imam Budi Hartono yang lahir dari unsur politik,” tegas Rudi.
Pastinya sangat bertolak belakang dengan karakter para ASN, yang memang datang dan tumbuh dari unsur birokrat.
Beda sekali dengan Supian Suri yang memang meniti karir dari ASN tingkat bawah, lebih mengerti cara untuk membaca keinginan dan harapan para ASN.
“Karena Supian Suri pastinya, memilki karakter yang tidak jauh berbeda dengan para ASN,” ungkapnya.
Rudi mengutarakan, ia melihat Kekhawatiran Kiai Idris atas hal tersebut. Itu bisa ia baca dari setiap tindakannya.
Saat Kiai Idris awal menjadi Pemimpin Kota Depok, orang yang paling banyak diajak diskusi adalah Supian Suri, program-program yang dibuat pun, pastinya telah melalui diskusi panjang selain dengan team partai, pastinya juga dengan Supian Suri.
“Karena kita juga tahu, Supian Suri lah orang terdekat yang selalu ada dan membela Kiai Idris saat itu,” ceplosnya.
Lebih lanjut dikatakan, jika saat ini banyak statemen janji kampanye Supian yang dianggap tidak realistis oleh Kiai Idris.
Menurutnya itu justru sebuah khawatiran, jika program tersebut mampu menggiring masyarakat untuk mendukung Supian Suri dan Chandra .
“Kurang PD nya Kiai Idris terhadap kemampuan Imam Budi Hartono, dalam mengimbangi gerakan dari Supian Suri pun pasti sangat mudah di baca,” tegasnya.
Yakni, dengan terus memajang foto Kiai Idris pada baliho 01, itu juga sudah membuktikan.
Jika hanya Imam dan Ririn yang ada dalam baliho tersebut, maka akan kalah pamornya di banding foto Supian-Chandra.
Ia menambahkan, apalagi saat ini Kiai Idris gencar untuk ikut turun sebagai juru kampanye dalam rangka meyakinkan calon pemilih, bahwa Imam Budi Hartono lebih baik dari Supian Suri.
Padahal dengan statemen seperti itu, justru ia malah menduga Kiai Idris sangat tidak yakin Imam bisa menandingi Supian Suri, bila Idris tidak ikut campur dan turun tangan, mensosialisasikan Imam-Ririn dalam Pilkada saat ini .
“Yang jelas, Supian-Chandra bukan lawan yang lemah, mereka memiliki elektabilitas yang jauh dari pada Imam-Ririn,” tutupnya. (Rik)