Wartasentral.com, Depok – Setelah sekian lama absen dalam dunia perpolitikan Kota Depok, Hj. Lilis Latifah, S.pd, M.pd melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS), maju sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Kota Depok Nomer Urut 8, Dapil Cilodong – Tapos, pada Pemilu tahun ini.
“Motivasinya maju lagi nyalon, ingin kembali berjuang dan lebih bermanfaat buat masyarakat tanpa pandang bulu. Sebab, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat baik untuk orang lain,” jelasnya, saat ditemui Warta Sentral, dikediamannya, Jumat (12/1/24).
Ia mengungkapkan, memilih nyaleg dari PKS sebagai kendaraan politiknya bukanlah tanpa alasan.
Mantan Anggota DPRD Kota Depok ini menilai, PKS merupakan partai dakwah, yang sesuai dengan visi misi dirinya sebagai pendakwah.
“Bersyukur kepada Allah, masih diberikan kesempatan. Saya optimis Allah akan beri imbalan bagi orang yang berjuang di jalan Allah. Suami dan anak sudah setuju, saya kembali nyalon,” ungkapnya.
Lilis menegaskan, tujuan menjadi anggota DPRD Depok, bukanlah mencari materi, namun untuk ibadah membela rakyat.
“Tujuan saya ibadah, Alhamdulillah, bersyukur untuk materi saya sudah cukup. Saya juga setiap harinya sebagai pendakwah,” imbuhnya.
Sekarang, urainya, tinggal melakukan kebaikan, mencari bekal buat dunia akhirat.
Agar bisa bantu masyarakat dan implementasikan masyarakat sejahtera, Ia merasa harus duduk di kursi legislatif Depok.
“Kalau kita hanya jadi penonton, tidak akan bisa, maka kita masuk agar bisa membantu masyarakat. Supaya pengangguran berkurang, harga lebih murah dan ketika jadi, harus kembali ke masyarakat,” tegasnya.
Ia mengakui, walau tidak maksimal meraih suara kaum milenial, ia tetap merangkul anak-anak muda yang baru lulus, hobby olahraga, bermusik dan touring.
“Saya turun langsung ke bawah, sudah pernah di undang karang taruna dan ada kegiatan band saya juga turun. Saya harus bisa menerima semua kalangan,” urainya.
Walau dikenal sebagai seorang pendakwah, ia merasa tetap harus dekat dengan Milenial.
“Mereka punya pemikiran cemerlang dan mereka adalah masa depan bangsa, harus kita rangkul dan kita dukung,” ucapnya.
Ia mengatakan, kampanye itu adalah bagaimana mencerdaskan masyarakat, lantaran pilihan itu ada di masyarakat.
“Walau nantinya tidak menjadi dewan, saya tetap menjadi seorang pendakwah, tetap turun melayani masyarakat bukan baru mau nyalon lalu turun,” paparnya.
Lilis mengaku tidak alergi pada perbedaan agama. Pasalnya, PKS itu sekarang partai terbuka. Itu menjadi salah satu alasannya, masuk ke PKS.
Pemilihan anggota legislatif, menurutnya bukan soal pilihan agama, jadi semua harus ia rangkul walau non muslim.
Ia mengaku, selama menjadi pendakwah, selalu membantu siapapun manusianya tanpa pandang bulu agama dan suku.
“Kita ini sama-sama manusia, meski beda agama dan suku, mereka adalah saudara kita, yang harus kita rangkul dan bantu,” pungkasnya. (Rik)