Gen Z PKB Depok Dinilai Efektif Blusukan Populerkan Supian Suri

Gen Z PKB Depok bersama SS (foto: Jude)
Bagikan:

Wartasentral.com, Depok – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Depok, menurunkan seluruh kekuatan untuk memenangkan Supian Suri menjadi Wali Kota Depok periode 2025-2030.

Ketua DPC PKB Kota Depok M Faizin mengatakan, kaum muda-mudi yang berada dalam Gen Z DPC PKB Kota Depok, memastikan untuk blusukan ke milenial di 11 kecamatan Depok, untuk mengajak perubahan sama-sama yang diusung Bakal Calon Wali Kota Depok Supian Suri (SS).

Ia memastikan, Gen Z PKB tidak bisa dipandang sebelah mata, lantaran pembekalan politik dan pengalamannya sudah sangat mumpuni. Hal itu, terbukti dalam perolehan suara PKB di Pileg 2024.

“Insya Allah, Gen Z PKB memiliki kemampuan yang ciamik dalam kampanye, mereka sudah sering berdiskusi hingga blusukan dalam menarik hati masyarakat,” katanya, Jumat (12/7/2024).

Gen Z PKB, tukasnya, telah tersebar di 11 kecamatan Kota Depok. Bahkan menempati tempat yang strategis dalam organisasi serta pekerjaannya, sehingga dengan efektif mampu mensosialisasikan SS dalam Pilkada 2024

Ia mengutarakan, kaum milenial sepakat untuk berkontribusi dalam perubahan Kota Depok, lantaran selama bertahun-tahun keberadaan milenial kurang mendapat sorotan secara merata.

“Itu yang menjadi alasan mereka, perhatian pemerintah kota tidak memperhatikan secara merata,” jelasnya.

Jadi, tambah Faidzin, Gen Z PKB akan berkontribusi penuh untuk terjadinya suatu perubahan, mereka akan bergerak dari rumah ke rumah, tempat nongkrong ke tempat nongkrong.

Sementara itu Anggota DPC PKB Depok Babai Suhaimi menambahkan, ia merangkul ibu-ibu Majelis Taklim, untuk memenangkan SS jadi wali kota.

“Majelis taklim ini identik dengan PKB, jika para ketua majelis taklim dan pengurus di Wanita Muslimah ini kompak bergerak seperti pemilu kemarin, maka dapat dipastikan Supian Suri bakal menang di Pilkada Depok,” tandasnya.

Babai berasumsi, rata-rata majelis taklim ini paling sedikit diisi 30 hingga 48 orang.

“Nah kalau dari 48 itu, kalau rata-rata mampu nyari 100 suara, udah ketahuan 4.800 suara. Itu baru satu taklim atau satu kelompok, satu komunitas. Belum relawan yang lain dari pasukan lain,” utasnya. (Rik)

Tinggalkan Balasan