Ekbis  

Panen Jagung OKI, Petani Keluhkan Harga Jual Rendah & Pupuk Mahal

Panen Jagung di Kab. OKI (foto: Supu)
Bagikan:

Wartasentral.com, OKI – Memasuki awal Juli 2024, tanaman Jagung milik Petani di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), berangsur Panen. Tepatnya di Blok A Tanjung Lalang, Desa Mulya Guna, Kecamatan Teluk Gelam.

Salah satu petani Jagung yang kerap disapa Mbah Min (55), ditemani istrinya Mbah Priomi (50), masyarakat Desa Jaman Tras, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten OKI, segera menikmati hasil panen.

Dalam kesehariannya, pasangan suami istri (Pasutri) itu, harus rela menempuh jarak yang terbilang cukup jauh, yakni kurang lebih 30 kilometer ke lahan perkebunan yang mereka sewa untuk menanam Jagung, di Desa Mulya Guna, Kabupaten OKI.

Hal itu, ia ceritakan ketika disambangi di lokasi penjemuran jagung yang beberapa hari lalu mereka panen, Senin (8/7/2024).

“Rumah tempat tinggal kami sebenarnya berada di Desa Jaman Tras, Kecamatan Lempuing Jaya. Namun berhubung di daerah sana tidak ada tempat sewa lahan untuk berkebun, terpaksa kami harus menyewa lahan milik dari tetangga teman saya di desa Mulya Guna, sebesar Rp 1.000.000 per tahun, dengan luas tanah seperempat hektar,” ungkap Mbah Min.

Namun disisi lain, Mbah Min menumpahkan curhat pilunya, lantaran harga Jagung yang mereka panen harga jualnya lebih murah dari beberapa bulan sebelumnya.

“Jika dibilang harga normalnya ya Mas, masih belum mencapai di harga normal,” ungkapnya.

Jika harga normal, tambahnya, biasanya bisa mencapai Rp 6.000 per kilogramnya, itu untuk harga Jagung kikil kering.

“Namun jika Jagung kikil basah Rp 4.000 per kilogramnya dan harga itu terakhir pada tahun lalu, di bulan November 2023,” tuturnya.

Namun ia menceritakan ketika memasuki tahun 2024, harga Jagung kikil kering dan basah tahap demi tahap mulai mengalami penurunan harga yang sangat drastis.

“Untuk Jagung yang kami jual saat berstatus Jagung kikil, yang masih basah dan harganya diterima oleh pembeli Rp 2.600 per kilogramnya,” urainya.

Namun untuk harga jual Jagung Kikil kering, sambungnya Mbah Min, lebih kurang Rp 4.000

Selain itu, Mbah Min dan juga Petani Jagung lainnya sangat berharap, untuk kedepannya supaya harga jual Jagung kikil bisa lebih tinggi lagi harga jualnya.

Mengingat, proses perawatan menanam jagung ini cukup butuh perhatian, apa lagi lahan tempat mereka berstatus bayar sewa.

” Kami harap, semoga saja kedepannya pemerintah dapat lebih bijaksana dalam mengatur harga jagung kikil ini,” ucapnya.

Apalagi, paparnya, sekarang untuk harga Pupuk urea yang ia beli dalam satu karungnya, mahal bisa mencapai tiga ratus ribu lebih.

“Dan untuk mendapatkan pupuk subsidi, kami para petani jagung juga susah mendapatkannya,” keluhnya. (Supu)

Tinggalkan Balasan