Wartasentral.com, Depok – Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Depok M. Faidzin, buka-bukaan terhadap kurangnya kepemimpinan PKS di Kota Depok selama 4 periode.
“Tadi kita semua sudah dengar berbagai opini dan pandangan kiai, Anggota DPRD dan anak muda. Semua tidak ada yang puas pada pemerintahan Kota Depok sebelumnya dan saat ini,” ujar Faidzin, saat acara dialog dan penyerahan SK DPP PKB Calon Walikota Depok (Cawalkot), bertemakan Desak dan Perkuat Supian Suri (DEKAT SS), di Kedai Lekker, Depok, Minggu (16/6/2024).
Ia mengutarakan, masyarakat Depok yang hidupnya di pinggir ibukota Jakarta, sampai ibukota pindah ke Kalimantan, tetapi nasibnya masih sama seperti tidak punya Wali Kota.
“Maka, bila hari ini PKB berniat merubah kota Depok menjadi lebih baik, adalah suatu keharusan,” tegasnya.
Gus Faiz, sapaannya mengemukakan, banyak sekali hal-hal yang tidak pernah dikerjakan oleh 4 periode Wali Kota Depok dari partai yang sama, hal-hal sepele yang nyata di depan mata itu, sangat dibutuhkan masyarakat Depok.
Ia menyebut, Wali Kota Depok hanya urus kepentingan kelompok mereka sendiri, padahal warga Depok jauh lebih besar dari kelompoknya.
Selain itu, Gus Faiz menyampaikan, Stadion bertaraf Internasional harus ada di Depok. Ia merasa malu, Depok punya banyak anak muda tapi tidak punya tim sepak bola.
“Sekarang Timnas sudah berlaga di pentas Internasional, teman-teman menontonnya pun semangat, suporter luar biasa tapi Depok tidak punya tim sepak bola, ini kan bahaya,” sebutnya.
Pusat pameran bertaraf Internasional, tambahnya, juga tidak punya, PKB mau buat acara besar tapi bingung nyari tempat. Lapangan ada, tapi jalannya sempit.
Ia mengungkapkan, saat bersama IBH di komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar), ia tanyakan kepadanya, ketua bagaimana caranya taruh anggaran di kota Depok.
“Loh, kan ente bagian dari pemerintahannya, kenapa nanya ke saya. Bahkan teman-teman DPRD provinsi Jabar dari PKS lainnya, juga nanya ke saya, bagaimana caranya. Ini kan bahaya, mereka jadi dewan tapi tidak tahu gimana komunikasi dengan wali kotanya, ini yang jadi problematik saya rasa,” bebernya.
Gus Faiz menjabarkan, Provinsi Jabar sudah berkontribusi banyak di kota Depok. Under pass Dewi Sartika, tandasnya, bila Gubernur Jabar Ridwan Kamil tidak nanya ke Wali Kota Depok Mohammad Idris, mungkin hingga hari ini tidak akan terwujud under pass Dewi Sartika.
Kemudian, lanjutnya, 4 Setu yang ada di kota Depok, sampai hari ini sudah di revitalisasi oleh Pemprov Jabar, seperti Setu Rawa kalong dan Setu Jatijajar sudah indah.
“Tapi Wali Kota Depok yang sekarang, tidak pernah memikirkan apa aset yang baik itu. Padahal bila dikelola dengan baik, Setu-setu itu bisa buat tempat pusat UKM, bangun industri UMKM dan etalase perdagangan buat UMKM,” ceplosnya. (Rik)