Wartasentral.com, Jakarta –
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan, pemerintah tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar hingga Juni 2024, meskipun harga minyak dunia naik, imbas perang dan serangan balasan Iran ke Israel.
“Sampai bulan Juni tidak akan naik. Itu sudah keputusan pemerintah,” tegas Airlangga di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, ditulis Rabu (17/4/2024).
Ketua Umum Partai Golkar itu menyampaikan, jika konflik antara Iran dengan Israel bisa direndam, maka Indonesia Crude Price (ICP) masih akan stabil ke depan.
Namun, tambahnya, apabila eskalasinya meningkat, tentu akan menganggu jalur perdagangan di Selat Hormuz.
“Kita melihat, pada saat perang di Ukraina dan saat Gaza, itu tidak terlalu berpengaruh. Namun kalau yang ini, berpengaruh karena Selat Hormuz itu jadi sangat penting dan critical,” bebernya.
Lebih lanjut, Airlangga memastikan, satu hingga dua bulan ke depan, pemerintah terus memonitor dampak konflik Iran-Israel terhadap ekonomi dalam negeri, terutama pada besaran anggaran subsidi energi.
“Terkait kenaikan subsidi, kita tentu monitor di harga minyak berapa. Kita terus melakukan exercise dan kita menjaga, agar resource yang ada bisa dimanfaatkan, juga tentunya subsidi tepat sasaran itu menjadi catatan bagi pemerintah,” ulasnya.
Pemerintah melalui Menteri ESDM, katanya, juga sudah menegaskan harga BBM di Indonesia tidak akan mengalami kenaikan.
“Meskipun, harga minyak dunia sedang bergejolak imbas memanasnya konflik di Timur Tengah. Juga menjamin stok BBM, sampai saat ini aman tersedia,” utasnya. (Berbua)
