Wartasentral.com, Depok – Kepala DPUPR Kota Depok Citra Indah Yulianti menyebut, pihaknya perlu membuat kolam retensi atau tandon, guna mengatasi persoalan banjir di Komplek Mekar Perdana, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya.
Hal itu ia utarakan, saat menjawab pertanyaan dari Wali Kota Depok Mohammad Idris, usai Taraweh Keliling (Tarling) tingkat Kota Depok, di Masjid Al Istiqomah, Komplek Mekar Perdana RW 22, Kelurahan Abadijaya, Sukmajaya, Senin (25/3/2024).
Ia mengungkapkan, dulu sejak jaman Belanda lokasi komplek tersebut merupakan Setu. Hal itu terungkap, ketika akan dilakukan penetapan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Depok, tahun 2022 silam.
“Waktu ditetapkan RTRW tahun 2022, ditetapkan sebagai Setu, namun tidak mungkin dijadikan Setu kembali, karena sudah jadi perumahan sejak Depok masih bagian dari Kabupaten Bogor,” paparnya.
Citra menegaskan, solusi sudah banyak PUPR Depok berikan, seperti saluran drainase, kelilingnya sudah rapih. Hanya yang masih masalah, turap yang butuh banyak anggaran.
Ia pun menyampaikan, solusi atasi banjir di komplek tersebut, yang paling efektif jika ada lahan yang tidak terpakai, bisa dipakai membuat kolam retensi.
“Yang paling efektif pak Wali, jika ada lahan yang tidak terpakai, bisa kita buat tandon kolam retensi,” utasnya.
Menanggapi jawaban Citra itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta agar DPUPR, memasukkan kajian pembuatan kolam retensi tersebut pada tahun 2025.
“Kalau tahun 2024, sudah tidak mungkin memasukkan anggarannya. Coba tahun 2025 dibuatkan kajiannya,” pinta Idris.
Kolam Retensi adalah, kolam atau waduk penampungan air hujan dalam jangka waktu tertentu. Fungsinya, untuk memotong puncak banjir yang terjadi dalam badan air atau sungai. (Key)