Wartasentral.com, Depok – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, menyebut upaya pengurangan dan penanganan sampah di Kota Depok, sudah lebih dari 97 persen.
“Dalam skala Nasional untuk penanganan nilainya 70, nah Depok sudah di atas itu, upaya pengurangan dan penanganan sampah kita sudah lebih dari 97 persen. Artinya sampah kita mulai tertangani, tinggal permasalahan kita penanganan sampah di tingkat TPA,” jelas Kepala DLHK Kota Depok Abdul Rahman, usai peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Kota Depok, di Balaikota Depok, Rabu (21/2/24).
Ia mengutarakan, dalam peringatan HPSN Kota Depok 2024 dengan tema Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif untuk Kota Depok Maju Berbudaya dan Sejahtera, salah satu gerakannya yakni meminta ASN melakukan memilah sampah dari rumah.
“Selain ASN, kita nanti kerjasama dengan TP PKK, untuk mencoba gebrakan masif. Nanti langkah ke depan nya, kita juga bikin stasiun pemilahan. Jadi setiap ASN yang datang,mereka membawa sampah organik dari rumah, seperti yang kita kumpulkan hari ini,” paparnya.
Abra sapaannya menyampaikan, dari informasi dasar pengelolaan kota Depok, timbulan sampah per orang sebanyak 0,59 kg/org/HR.
“Dengan jumlah penduduk Depok sebanyak 2.145.400, jadi total timbulan sampah kita sebanyak 1.266 ton per hari. Jadi upaya pemilihan ini, akan mempermudah kita dalam pengelolaan,” terangnya.
Ia mengemukakan, pengurangan sampah meliputi pembatasan timbulan sampah, pemanfaatan sampah dan pendaur ulangan sampah.
Ia menegaskan, DLHK Depok sudah lakukan pengurangan dan pembatasan sampah itu, terhadap sekolah Adi wiyata dan non Adi Wiyata, perguruan tinggi, pondok pesantren, pasar dan fasyankes.
Lalu dengan perkantoran, puskesmas, ritel modern, Lapas, terminal bus, industri, penginapan, rumah makan, permukiman serta lapak.
“Dengan semua itu, kita berhasil lakukan pengurangan sampah sebesar 22,75 persen. Sedangkan penanganan sampah di TPA dan UPS organik, sebesar 71, 31 persen,” ungkapnya.
Ia percaya, dengan program pengurangan sampah plastik dan pemilihan sampah ASN dan program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional Area and Metropolitan Cities (ISWMP), serta optimalisasi pengolahan sampah di 28 UPS, upaya pengurangan dan penanganan sampah di Depok, akan meningkat sambil memperpanjang umur TPA Cipayung.
Ia menegaskan, pengurangan dan penanganan sampah sebesar 97 persen lebih itu, berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), bisa dilihat di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Abra mengutarakan, sesuai tema HPSN Kota Depok tahun 2024 atasi sampah plastik dengan cara produktif, maka cara produktif itu adalah bisa digunakan ulang, daur ulang, dikumpul lalu kirim ke pabrik.
Sebagai informasi, ISWMP merupakan program berskala nasional, yang bertujuan meningkatkan kinerja pengelolaan sampah, yang beradaptasi dengan berbagai kondisi perkotaan yang berbeda di Indonesia, dengan menggunakan teknologi modern.
Dimana, bukan mengenai pembuangan sampahnya, tetapi sampah yang sudah ada kita kelola menjadi sebuah energi. (Key)