Wartasentral.com, Depok – Sedikitnya 10 dari 26 RW di Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos mengalami genangan banjir saat turun hujan deras. Lantaran itu, Komisi C DPRD Kota Depok meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, untuk segera mengatasinya dengan cara memperbaiki saluran drainase.
Ketua Komisi C DPRD Kota Depok Hengky, ST., M.Sos., menegaskan, banjir yang kerap terjadi di wilayah Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, yang melibatkan hingga 10 RW, harus mendapat perhatian serius dan menjadi prioritas utama Pemkot Depok.
“Persoalan banjir ini, tidak bisa dianggap sepele. Dari hasil tinjauan dan dialog dengan warga serta RW, diketahui hampir sepertiga wilayah Kelurahan Sukatani terendam air, jika hujan deras turun,” bebernya, Sabtu (19/4/2025).
Ia mengutarakan, berdasarkan laporan yang ia terima, tercatat ada 10 RW terdampak banjir dari total 26 RW yang ada di Kelurahan Sukatani, antara lain RW 2, 3, 6, 8, 10, 14, 15, 18, 20, dan 23.
Kalau sudah sepertiga wilayah terdampak seperti ini, tandasnya, itu harus menjadi perhatian serius. Makanya, Komisi C turun langsung.
Hal tersebut, Hengky sampaikan usai Komisi C DPRD Kota Depok melakukan peninjauan ke wilayah terdampak banjir, di Perumahan Sukatani Permai (PSP), Kecamatan Tapos, belum lama ini.
Ia menjelaskan, peninjauan itu pihaknya lakukan setelah menerima laporan dari warga, yang menyebutkan banjir sudah menjadi masalah rutin dan cukup serius di kawasan tersebut.
“Ini luar biasa, hampir sepertiga kelurahan terendam air. Kita sudah dengar langsung dari ketua-ketua RW, dari Lurah juga. Kami gali informasi, lalu kami juga duduk bersama OPD, khususnya PUPR, untuk membahas solusi teknis,” papar Hengky.
Ia menilai, pertumbuhan pembangunan di Kota Depok yang begitu pesat, tidak diimbangi dengan sistem drainase yang memadai.
Dampaknya, banyak permukiman baru yang tidak memiliki saluran air terintegrasi, sehingga saat hujan air meluap dan merendam rumah – rumah warga.
“Ada laporan juga tadi, beberapa saluran air yang seharusnya terbuka justru ditutup oleh warga, dijadikan pangkalan parkir atau dibangun bangunan di atasnya. Ini jadi kendala besar bagi pemeliharaan dan aliran air,” kupasnya.
Hengky mengatakan, Komisi C juga mendengar adanya rencana peninggian jembatan di beberapa titik, lantaran saluran air yang menyempit.
Dari laporan RW dan hasil lapangan, ia sebutkan sedikitnya ada tiga titik jembatan yang perlu segera ditindaklanjuti.
Salah satu usulan solusi strategis yang disampaikannya adalah, pembangunan embung atau tampungan air di titik terendah wilayah tersebut.
“Kita sudah dorong ke Pemkot Depok, untuk bisa menjadikan titik yang paling rendah sebagai embung. Karena aliran dari RW 23, 18, dan 20 itu jatuhnya ke terendah itu. Kalau dibangun embung, air bisa ditampung,” cecarnya.
Pihaknya juga menegaskan pentingnya sinergi antarwilayah, mengingat aliran air juga datang dari kawasan Cimanggis, maka koordinasi lintas kecamatan akan segera dilakukan.
Hadir dalam kunjungan pada saat itu, Anggota Komisi C Nuryuliani Fraksi PKS dan Qori Hatmalina Fraksi Gerindra, didampingi Lurah Sukatani David Eko Purnomo, serta perwakilan dari Dinas PUPR bidang Sumber Daya Air. (Key)