Wartasentral.com, Bangka Belitung – Terkait adanya Fenomena Kotak Kosong dalam Pilkada serentak tahun 2024, di nilai bisa membuat perhelatan Pilkada hanya akan menjadi semacam “formalitas” bagi masyarakat.
Sejauh ini, daerah yang berpeluang menjalani pemilihan kotak kosong seperti di Provinsi Bangka Belitung (Babel), yakni Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka dan sekitarnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Advokat Muda Indonesia (DPD HAMI) Bersatu Bangka Belitung Feriyawansyah, S.H, M.H, CPCLE, mengutarakan fenomena kotak kosong, kemungkinan terjadi di wilayah lainnya.
“Yang mana Pasangan Calon tunggal di daerah Bangka Belitung baik wilayah Kota maupun Kabupaten, yang didukung partai politik yang tergabung dalam koalisi partai,” ujarnya, Jumat (20/9/2024).
Apa itu ‘kotak kosong’?
Feri menjelaskan, Kotak Kosong bukan berarti kotak suara yang kosong. Namun di dalam surat suara, pemilih dapat memilih opsi itu, apabila tidak ingin memilih satu – satunya pasangan calon yang maju.
“Kotak kosong, pertama kali digunakan dalam kontestasi Pilkada pada tahun 2015,” ulasnya.
Awalnya, tambah Feri, dari Mahkamah Konstitusi. Ada semacam kebuntuan, ada partai – partai yang mengusung satu pasangan calon saja, apa yang harus dilakukan. Sehingga pada waktu itu, dibawa ke MK.
Ia menerangkan, MK yang memutuskan, kalau pada masa pendaftaran yang terdaftar hanya satu pasangan calon, MK menyatakan masa pendaftarannya bisa dibuka lagi.
“Kalau setelah dibuka lagi tidak ada yang mendaftar, partai politik tidak mengalihkan dukungannya, ada yang namanya kotak kosong,” urainya.
Jadi, tandasnya, di surat suara itu bukan berarti hanya ada satu pasangan calon itu saja, tapi harus ada kotak kosong itu sebagai alternatif suara bagi pemilih.
“Dengan demikian, daerah yang memiliki satu pasangan calon pun, dapat tetap mengikuti Pilkada serentak.
Tetap semangat untuk masyarakat Bangka Belitung,” pungkasnya. (SBI)