Wartasentral.com, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, menyelenggarakan Debat Pertama Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Depok dengan Tema Ekonomi dan Infrastruktur Berkelanjutan, di Studio TVOne, Jakarta, Minggu (3/10/2024).
Sepanjang debat yang disiarkan langsung TVOne, Paslon nomor urut 2 menyampaikan program-program inovasi nyata mereka, menuju ke arah perubahan Depok lebih Maju.
Antara lain, Membangun Balai Latihan Kerja (BLK) berbasis Teknologi Digital, Pelebaran Jalan guna mengentaskan kemacetan jalan raya Sawangan, Call Center Terpadu, Beasiswa Pendidikan agar anak Depok tidak putus sekolah, Antisipasi Gentrifikasi, Fasilitas Pendidikan Khusus bagi anak-anak istimewa, Transportasi Publik Terintegrasi dan Puskesmas Gratis bagi semua warga Depok.
Pada sektor investasi, Supian mengakui Depok belum cukup menarik bagi investor. Untuk itu, ia akan membangun gedung pertunjukan, yang bisa menjadi wadah ekspresi bagi budayawan dan seniman.
Supian-Chandra pun, akan membuat pertunjukan-pertunjukan berskala nasional dan internasional, dengan melibatkan perempuan yang banyak berperan sebagai pelaku UMKM.
“Langkah ini diharapkan, menjadi investasi penting untuk masa depan budaya dan pariwisata Depok,” paparnya.
Supian juga menekankan, pentingnya ekonomi kreatif berbasis teknologi dan transformasi pelayanan publik, sebagai agenda utama dalam membangun Depok.
“Ekonomi kreatif berbasis teknologi dan transformasi pelayanan publik, menjadi perhatian kami,” tegas Supian.
Dalam upaya menciptakan lapangan kerja, Supian-Chandra menjanjikan pembangunan BLK, untuk menekan angka pengangguran di Kota Depok yang kini jumlahnya mencapai sekitar 61 ribu orang.
“Balai ini akan mendata dan memetakan latar belakang pendidikan dan keahlian, sehingga kami dapat menyalurkan mereka ke lapangan kerja yang sesuai,” tegasnya.
Sementara itu, Paslon nomor satu sepanjang debat lebih menggemborkan program-program Pemkot Depok yang sudah dan sedang berjalan.
Dalam debat bertema ekonomi dan infrastruktur berkelanjutan itu, Imam-Ririn lebih banyak mengemukakan melanjutkan program-program yang dijalankan oleh pemerintahan Idris-Imam.
Antara lain program UHC, Pelatihan WUB, 1000 Perempuan pengusaha, Magang ke Jepang, KDS, Underpass Dewi Sartika, Pelebaran Jalan simpang Margonda, Simpang Sengon, DSW, Angkot AC dan BisKITA.
“Apa yang disebutkan tadi sudah kami lakukan. Kita sudah bangun Underpass, pelebaran simpang ramanda dan sengon, 5 ribu WUB, Perempuan pengusaha, UHC, pelatihan, pendampingan dan permodalan UMKM. Semua itu akan kami lanjutkan” jelasnya.
Hanya sedikit inovasi atau program baru yang Paslon 1 sampaikan buat warga Depok. Antara lain pelebaran jalan sawangan, simpang Adi Karya, Tugu Bedahan dan Parung Bingung, Jalan tembus Juanda – Kukusan dan Satu Keluarga satu sarjana.
Pada satu sesi, Imam mencoba menjebak Supian Suri dengan memberikan pertanyaan, UHC sudah dijalankan Pemkot Depok, apa yang harus di rubah?
Tentu saja Supian Suri menjawabnya dengan program Puskesmas gratis dan fasilitas Rumah Sakit yang ada.
Supian akan melanjutkan program UHC, lantaran UHC merupakan program Pemerintah Pusat bukan program Kota Depok.
Perlu diketahui, Universal Health Coverage (UHC) adalah sistem jaminan kesehatan yang memastikan setiap warga negara memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan.
Di Indonesia, UHC diwujudkan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024, menargetkan kepesertaan JKN minimal 98% dari total populasi.
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, mengamanatkan BPJS Kesehatan, kementerian/lembaga dan seluruh pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota, agar bersinergi dan berupaya secara optimal untuk memastikan seluruh penduduk dilindungi dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Kabupaten Banyumas, mencapai UHC perdana pada Februari 2024 dengan capaian 95,57%. (Rik)